Apa saja Tiga Kompenen Jiwa Manusia Menurut Sigmund Freud Dan Relevansinya Di Era Modern?
Sigmun Freud, seorang psikolog dan pendiri aliran psikoanalisis, mengemukakan bahwa kepribadian seseorang terbentuk dari tiga komponen, yaitu id, ego dan superego. Berikut penjelasan singkat mengenai ketiga komponen jiwa manusia menurut Sigmund Freud:
- Id merupakan sumber segala energi psikis dan merupakan komponen kepribadian yang paling primitif dan ada sejak lahir. Id terdiri dari semua komponen kerpibadian yang diwariskan (biologi) yang ada saat lahir , termasuk insting seks (kehidupan), eros ( yang berisi libido), dan insting agresif (kematian). Id tidak memperdulikan realitas atau norma sosial melainkan hanya menanggapi prinsip kesenangan, yaitu jika terasa enak, lakukanlah.
- Ego adalah komponen kepribadian yang berkembangan selama masa kanak – kanan. Ego beroperssi berdasarkan prinsip realitas. Fungsinya adalam mencari cara yang realistis untuk memenuhi keinginan-keinginan id dengan mempertimbangkan tuntutan lingkungan, nomra-norma sosial, da konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi. Ego bertindak sebagai perantara antara keinginan-keinginan id dengan realitas luar.
- Superego berkembangan selama masa kanak-kanak. Superego merupakan komponen representasi internal dari nilai-nilai moral dan etika yang diterima oleh individu dari lingkungan sekitarnya. Superego berfungsi untuk mengontrol perilaku individu agar sesuai dengan standar moral yang diterima oleh masyarakat.
Interaksi dan konflik antara ketiga komponen tersebutlah yang menciptakan kepribadian seseorang. Freud juga membagi perkembangan kepribadian menjadi 3 tahapan, yaitu tahap infantil (0-5 tahun), tahap laten (5-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun). Tahap infantil yang paling menentukan dalam membentuk kepribadian, karena pada tahap ini individu mengalami konflik antara kebutuhan biologis dengan tuntutan sosial.
Dalam teori psikoanalisisnya, Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki 3 tingkat kesadaran yaitu sadar, prasadar dan tak sadar. Sadar adalah tingkat kesadaran yang paling mudah diakses indivodu, sedangkan prasadar adalah tingkat kesadaran yang dapat diakses dengan usaha sedikit lebih banyak. Tingkat kesadaran tak sadar adalah tingakat kesadaran yang tidak dapat diakses secara langsung oleh individu.
Dalam kesimpulannya, teori kepribadian Sigmund Freud menjelaskan kepribadian seseorang bisa terbentuk dari pertentangan tiga komponen tersebutlah yang menciptakan kepribadian seseorang. Tahap infantil juga sangat menentukan dalam membentuk kepribadian karena pada tahap ini individu mengalami konflik antara kebutuhan biologis dengan tuntttan sosial.
Teori kepribadian Freud masih menjadi dasar bagi banyak teori kepribadian modern, konsep-konsep seperti id, ego, dan superego masih digunakan dalam psikoterapi modern. Teori kepribadian Freud memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai konflik konflik internal dan bagaimana konflik tersebut dapat mempengaruhi perilaku individu. Selain itu, teori kepribadian Freud tidak memiliki dasar empiris yang kuat dan tidak dapat diuji secara ilmiah. Beberapa konsep dalam teori kepribadian Freud seperti konsep libido, telah dkritik karena tidak dapat diukur secara objektif. Teori kepribadian Freud terlalu fokus pada pengalaman masa lalu dan kurang memperhatiakan faktor lingkungan dan sosial dalam membentuk kepribadian individu.
Dalam kesimpulannya, relevansi teori kepribadian Sigmun Freund di era modern ini masih menjadi topik yang kontroversial. Beberapa ahli psikologi masih mempertahakan teori Freud, sementara yang lain mengkritik dan menolaknya. Meskipun demikian, konsep – konsep seperti id, ego, dan superego masih digunakan dalam psikoterapi modern dan teori kepribadian Freud memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai konflik internal dan bagaimana konflik tersebut dapat mempengaruhi perilaku individu