Konsep Berpasangan dalam Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Pandangan Islam
Ilmu pengetahuan (sains) tidak pernah lepas dari ilmu agama Islam yang saling mendukung dan bersinergi. Sebagian besar orang secara umum memahami bahwa sains merupakan ilmu yang bersifat empiris, positif, terukur, dan dapat diuji, sedangkan ilmu agama sebagian berpendapat sebagai ilmu yang bersifat melampaui fisik, tidak empiris, serta ghoib. Kenyatannya, banyak ilmu pengetahuan (sains) modern yang selalu mengacu dan terinspirasi pada Al Qur’an dan Islam. Dalam Al Qur’an banyak ayat yang dapat dijadikan landasan dalam ilmu pengetahuan khususnya bidang sains. Salah satu ayat dalam Al Qur’an yang menjadi inspirasi terdapat pada Q.S. Yaasin ayat 36 yang berbunyi: “Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui “. Ayat tersebut menyebutkan bahwa segala sesuatu pasti memiliki pasangan dari diri kita sendiri bahkan dari apa yang tidak kita ketahui.
Konsep berpasangan ini selaras dengan konsep berpasangan pada ilmu pengetahuan. Tumbuhan yang merupakan salah satu makhluk hidup yang ditumbuhkan oleh bumi juga diciptakan oleh Allah SWT dengan berpasangan. Setiap makhluk yang diciptakan berpasangan seperti yang telah dijelaskan al-Qur’an ini baru terbongkar pada abad ke-19, yaitu ketika seorang Ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama Paul Dirac dalam penelitiannya menemukan materi yang tercipta secara berpasangan. Ia menamai penemuannya dengan “Parite”, dalam penemuan itu menyebutkan bahwa seluruh benda yang berada pada alam semesta hingga pada partikel terkecil yang tak terlihat oleh kasat mata memiliki pasangannya.
Bagian bunga berupa putik dan benang sari yang berpasangan sebagai reproduksi generatif memungkinkan tumbuhan untuk dapat berkembang biak sehingga dapat menghasilkan tumbuhan baru dan menghasilkan buah. Sistem jaringan pengangkut tumbuhan yaitu xylem dan floem merupakan pasangan jaringan yang saling melengkapi dalam ketersediaan air, unsur hara maupun fotosintat bagi tumbuhan. Selain pada tumbuhan, manusia juga sebagai makhluk Allah SWT dalam fitrahnya selalu hidup berpasangan baik antara laki laki dan perempuan maupun bagian-bagian tubuh yang menyusunnya. Selain manusia, hewan dan tumbuhan juga terdiri atas dua jenis pasangan yaitu betina dan jantan yang saling melengkapi untuk keberlangsungan kehidupannya.
Bagian tubuh manusia banyak yang berpasangan, antara lain manusia terdiri dari dua buah mata, dua buah telinga, dua buah tangan dan kaki, dua lubang hidung, serta sepasang paru-paru dan ginjal. Apabila anggota tersebut tidak berpasangan maka terjadi ketidakseimbangan pada struktur tubuh kita oleh karenanya setiap struktur tersebut secara alami tersusun berpasangan. Struktur terkecil pada manusia yang berada di dalam inti sel yaitu DNA memiliki struktur double helix yang akan selalu berpasangan. Komponen DNA tersebut tersusun dari basa nitrogen yang terdiri atas dua jenis yaitu Basa Purin dan Pirimidin. Susunan basa tersebut antara lain Basa Guanin selalu berpasangan dengan Basa Adenin, sedangkan basa Timin berpasangan dengan Basa Citosin.
Setiap bagian tubuh kita selalu memiliki pasangan seperti yang telah disebutkan Allah SWT di dalam Al-Qur’an. Hal ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan (sains) tidak pernah lepas dari ilmu agama dan bahkan menjadi landasan dalam melakukan penelitian lebih dalam. Jika salah satu ayat dalam Al Qu’ran telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan maka yang tidak kita ketahui (kejadian yang akan datang) pasti dapat dibuktikan pula akan terjadi. Misteri alam jagat Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi, dunia dan akhirat serta masih banyak lagi perlu kita renungkan bersama dan menjadikan kita semakin banyak bersyukur atas karunia yang telah diberikan-Nya. Ayat-ayat Al Qur’an menjadi pedoman bagi kita untuk terus mempelajari ilmu pengetahuan, lebih beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT dengan konsep Islami. Semoga kita, peserta didik SMP UMP dan para pembaca selalu menyelaraskan antara dunia ilmu pengetahuan dan ilmu agama.
DAFTAR REFERENSI:
Bansal, M. 2003. DNA Structure: Revisiting the Watson-Crick double helix. Current Science, 85: (11). 1556 – 1563.
Imban, A. 2022. Tafsir Tarbawi: Informasi Al-Quran tentang materi yang berpasangan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Osf.io, 1 – 12.
Penulis Artikel : Rizka Yunida, M.Si
Sebagai : Guru IPA & Koordinator Kurikulum