Back

Rahasia Doa Menuntut Ilmu Bagi Seorang Pelajar

Loading

Generasi muda harus bisa menjadi generasi emas yang akan menjadikan pemimpin di masa yang akan datang. Generasi emas dimulai dari pendidikan dasar kemudian pendidikan menengah, atas s,erta pendidikan tinggi. Pendidikan dasar dan menengah dapat menjadi pondasi untuk jenjang berikutnya. Menanamkan nilai-nilai Islami yang diintregrasikan pada pembelajaran dapat menjadi salah satu solusi untuk membuat generasi muda lebih baik. Memiliki akhlakul karimah merupakan salah satu tujuan dalam membentuk generasi emas. Akhlakul karimah merupakan sifat akhlak yang terpuji yang berhubungan dengan ridho serta cinta kepada Allah SWT sehingga senantiasa menepati janji, menjalankan amanah serta melakukan amal sholeh lainnya senantiasa karena perintah Allah SWT.

Nilai islami pertama yang ditanamkan pada peserta didik adalah setiap memulai pembelajaran selalu berdoa. Segala sesuatu yang kita awali dengan do’a Insya Allah akan menjadi berkah dan bermanfaat untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan. Salah satu contoh doa yang umum diucapkan saat awal pembelajaran yaitu:

رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا

Rodlittu billahirobba, wabil islamidina, wabimuhammadin nabiyya warasulla, robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaa.

Artinya: “Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasulku. Ya Allah tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”

Berdasarkan do’a tersebut, dapat kita pelajari beberapa hal yang akan meningkatkan kepahaman peserta didik. Kepahaman ilmu merupakan salah satu rezeki yang diberikan Allah SWT kepada setiap hamba-Nya. Oleh karena itu, kita sebagai guru dapat memberikan pengertian bahwa mendapatkan ilmu bukan hanya dengan rajin belajar saja tetapi juga diawali dengan meyakini terlebih dahulu bahwa Allah SWT yang akan memberikan ilmu kepada kita.

Dalam do’a tersebut dijelaskan bahwa terdapat tiga langkah kongkrit yang dapat kita lakukan untuk bisa mendapatkan rezeki ilmu tersebut. Langkah pertama yaitu dengan menyadari dan ikhlas serta rela hati menjadikan Allah SWT sebagai Tuhan kita. Selalu ingat Allah SWT dalam segala hal kehidupan termasuk didalamnya ketika kita belajar. Langkah kedua yaitu kita juga ridho Islam menjadi agama serta petunjuk dalam mengatur kehidupan kita dan langkah ketiga adalah kita ridho dan mau menjadikan Muhammad SAW menjadi Rasul dan teladan yang baik dalam kehidupan. Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan kita mengajarkan banyak nilai kehidupan serta berperilaku Islami sesuai ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Ketiga langkah tersebut merupakan jalan bagi kita sebagai manusia untuk memperoleh rezeki ilmu yang akan meningkatkan derajat kita di mata Allah SWT. Sesuai dengan Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 yang menyebutkan bahwa “niscaya Allah SWT akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” Ilmu dalam pandangan Islam merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dari lahir sampai wafat. Oleh karena itu, hukum mencari ilmu bagi seorang muslim adalah fardu. Keutamaan orang yang menuntut ilmu dan orang berilmu akan dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT, ilmu adalah warisan para Nabi sehingga menuntut ilmu adalah jalan menuju surga (Amrullah, 2020). Selain itu, ilmu dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri dan takut kepada Allah SWT Seseorang yang beribadah dan menjalankan perintah Allah SWT dengan dasar ilmu yang benar lebih dimuliakan dibandingkan dengan orang yang beribadah tanpa ilmu. Dengan demikian rezeki ilmu yang diperoleh seseorang menjadi sangat penting dan menjadi bekal kita di akhirat nantinya (Aini et al., 2023)

Dengan memberikan penjelasan dan pengertian tersebut kepada peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kepahaman pentingnya do’a sebelum pembelajaran atau menunut ilmu. Seseorang yang dibekali dengan doa sebelum belajar diharapkan mendapatkan rezeki kepahaman yang akan menjadikan dia seseorang yang lebih baik sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Apabila pelajar tersebut menjadi pemimin, maka akan menjadi pemimpin yang Amanah, jika menjadi dokter akan menjadi dokter yang jujur serta jika menjadi pengajar akan menyampaikan hal yang baik dan tidak menyesatkan. Dunia ini sudah membutuhkan pemimpin yang tidak hanya kompeten pada bidangnya tetapi memiliki akhlakul kharimah yang menjadikan dunia nyaman, tenteram dan aman serta mengantarkan pada Syurga Allah SWT.

 

DAFTAR REFERENSI:

Aini, Putri Rizki, Muhammad Alfiansyah, Icha Alfira Mahfi dan Putri Ayu Riantika. 2023. Kekuatan pengetahuan: keutamaan dan manfaat menjadi orang berilmu dalam Q.S. Fatir:28 (kajian tafsir fi zhilalil Qur‘an). Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur’an dan Hadist. (6):2.

Amrullah, Karim. 2020. Keutamaan ilmu dan adab dalam persefektif Islam. Jurnal At Ta’lim: Jurnal Kajian Pendidikan Agama Islam. (2):1.

 

Penulis Artikel : Rizka Yunida, M.Si
Sebagai : Guru IPA dan Koordinator Kurikulum

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *