Back

Siklus Air dalam Al-Qur’an: Bukti Kekuasaan Allah dalam Setiap Tetesan

Loading

Air adalah senyawa penting bagi semua bentuk  kehidupan di bumi (Afifah, 2022). Keajaiban siklus air yang berlangsung tanpa henti menunjukkan betapa sempurnanya rancangan Sang Pencipta. Allah SWT dalam Al-Qur’an telah menggambarkan dengan sangat indah tentang siklus air ini, jauh sebelum ilmu pengetahuan modern dapat menjelaskannya. Dalam artikel ini, kita akan mengkaji proses siklus air yang ilmiah serta melihat bagaimana Al-Qur’an menjelaskan fenomena ini sebagai tanda kebesaran Allah.

 

  1. Mengenal Siklus Air dari Sudut Pandang Sains

Siklus air adalah proses berulang yang mencakup penguapan air dari permukaan bumi, kondensasi menjadi awan, lalu jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju. Air hujan kemudian mengalir ke sungai, danau, dan lautan, serta meresap ke dalam tanah untuk menjadi sumber air tanah. Proses ini berulang terus-menerus dan menjadi sumber utama kehidupan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.

Menurut Zamimah dan Azhari (2022) teori siklus air dalam Ilmu Hidrologi yaitu (1) adanya proses penguapan yang menjadi permulaan menjadinya awan, hal ini dalam kajian hidrologi biasa disebut sebagai evaporasi; (2) setelah menguap akan terjadi proses di mana air yang asalnya berbentuk uap berubah fasa menjadi butiran-butiran air pada ketinggian atmosfer tertentu, hal ini biasa disebut sebagai kondensasi; (3) presipitasi atau turunnya hujan sedangkan jika di suhu yang lebih dingin akan menjadi turunnya hujan salju; (4) adveksi, pindahnya awan secara horizontal sehingga menjadikan awan.

 

  1. Penjelasan Siklus Air dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an, sebagai wahyu Allah, sudah menjelaskan fenomena ini lebih dari 1400 tahun yang lalu. Beberapa ayat Al-Qur’an menggambarkan proses ini dengan begitu rinci, sebagai bukti kebesaran Allah dan sebagai tanda bagi orang-orang yang beriman. Di antaranya adalah:

 

  1. S Az-Zumar (39:21)

“Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu Dia mengalirkannya ke bumi menjadi sumber-sumber air, kemudian dengan itu Dia menumbuhkan tanaman-tanaman yang beraneka ragam warnanya…”

 

Ayat ini menunjukkan bahwa air hujan yang turun dari langit menjadi sumber kehidupan. Dari air hujan tersebut, Allah menumbuhkan berbagai tanaman dan pohon yang bermanfaat bagi kehidupan kita.

 

  1. S. Ar-Rum (30:48)

“Allah-lah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit sesuai dengan kehendak-Nya dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya…”

 

Ayat ini menggambarkan proses kondensasi, di mana angin menggerakkan awan dan mengumpulkannya di langit, kemudian terjadilah hujan. Ini adalah bagian dari siklus air yang menggambarkan bagaimana air kembali turun ke bumi melalui presipitasi.

 

  1. S. An-Nur (24:43)

“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk, maka kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya…”

 

Penjelasan tentang awan yang bertumpuk-tumpuk hingga menghasilkan hujan menunjukkan proses yang sangat mirip dengan pemahaman sains modern mengenai pembentukan hujan dari awan yang mengalami proses kondensasi.

 

  1. Tanda Kekuasaan Allah dalam Siklus Air

Al-Qur’an tidak hanya menggambarkan proses siklus air, tetapi juga mengaitkannya dengan kekuasaan Allah yang mengatur segala sesuatu. Allah mengatur jalannya air dari langit ke bumi hingga menjadi kehidupan baru bagi semua makhluk. Proses ini terjadi berulang-ulang tanpa ada kendala karena kehendak dan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.

Siklus air juga mengajarkan kita tentang keberlanjutan dan keadilan Allah SWT. Air yang turun sebagai hujan tidak hanya jatuh di satu tempat, tetapi tersebar untuk memenuhi kebutuhan makhluk yang hidup di seluruh bagian bumi. Semua ini terjadi dengan perhitungan yang sempurna, yang tidak mungkin ada tanpa campur tangan Sang Pencipta.

 

  1. Refleksi Keimanan dari Siklus Air

Fenomena siklus air bukan hanya sekadar proses alam, melainkan tanda kebesaran Allah yang bisa kita jadikan renungan. Dari air, Allah menciptakan kehidupan dan mengatur kehidupan dengan hikmah yang begitu besar. Kita sebagai manusia harus bersyukur dan menjaga nikmat air yang Allah berikan, serta memperhatikan dampak perbuatan kita terhadap lingkungan, agar siklus air terus berjalan dengan lancar.

Air mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur, menjaga sumber daya, dan memperkuat keimanan bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak terjadi begitu saja. Semua telah diatur dengan sangat baik oleh Allah SWT, dan Al-Qur’an adalah panduan terbaik untuk memahami keajaiban alam yang Allah ciptakan.

 

Siklus air dalam Al-Qur’an bukan sekadar gambaran proses alamiah, melainkan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah. Dengan memahami proses ini dari perspektif sains dan Al-Qur’an, kita semakin menyadari bahwa segala hal di bumi ini memiliki peran dalam menyokong kehidupan. Sebagai hamba Allah, kita diingatkan untuk menjaga alam dan memanfaatkan nikmat air dengan bijaksana. Air adalah tanda kasih sayang Allah, yang terus menjaga dan merawat kehidupan kita. Semoga kita bisa lebih menghargai ciptaan-Nya dan memahami setiap tanda kebesaran-Nya yang ada di sekitar kita.

 

Daftar Pustaka

Afifah, Fahdah. 2022. Air Menurut Konsep Al-Quran dan Sains Medika. Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains. 4 (1) : 163 –169.

Zamimah, Iffaty dan H.N. Azhari. Air dalam Tafsir Al-Azhar: Kajian Ayat Siklus Air dengan Pendekatan Hidrologi. MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah. 7 (1) : 36-57.

Penulis Artikel : Almas Faliq Ahdani, S.P
Sebagai              : Laboran IPA

 

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *