Strategi Menjalankan Kegiatan Olahraga Di Bulan Ramadhan
Berolahraga merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Tidak hanya bermanfaat untuk metabolisme tubuh, tetapi juga dapat mempengaruhi fungsi kelenjar dalam tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kegiatan olahraga, sangat penting dilakukan secara teratur danterstruktur dengan baik. Oleh karen itu, setiap orang sangat disarankan untuk rajin berolahraga. Kegiatan fisik olahraga tidak hanya berguna menjaga kesehatan tubuh, tetapi dapat meningkatkan mutu ibadah seseorang. Di dalam agama Islam, tubuh yang sehat dan kuat sangat dihargai dan disarankan karena dapat membantu melaksanakan ibadah dengan lebih baik. Melalui olahraga dan aktifitas fisik, seseorang dapat meningkatkan keadaan fisik dan kebugaran tubuhnya, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lebih mudah dan lancar.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti oleh mayoritas masyarakat Muslim di Indonesia. Terdapat beberapa kegiatan olahraga yang hanya bisa dilakukan pada saat bulan Ramadhan. Contohnya seperti ngabuburit, bertakbir keliling, dan juga berbelanja untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan di hari raya Idul Fitri. Umat Muslim yang berpuasa tidak hanya melakukan perubahan pola makan tetapi juga perubahan pola aktivitas. Perubahan-perubahan itu diantaranya adalah perubahan jam makan, pembatasan waktu makan, dan perubahan pola tidur, hal-hal itu tentunya akan mengubah ritme keseharian seseorang secara drastis dan dapat memberi efek negatif terhadap performa fisik seseorang.
Saat berpuasa, tanpa disadari kinerja tubuh perlahan berubah dan menyesuaikan diri. Seseorang yang berpuasa maka tubuhnya akan memproduksi energi sendiri dengan membakar nutrisi yang tersimpan dalam tubuh, seperti cadangan lemak, karbohidrat, dan gula untuk memproduksi energi. Tidak hanya itu, organ-organ lain dalam tubuh pun menyesuaikan kinerja mereka dengan keadaan orang yang berpuasa. Penurunan performa fisik saat berpuasa umumnya dikaitkan dengan dehidrasi, keterbatasan asupan nutrisi, kurangnya istirahat, perubahan mood, dan perasaan lemas. Adanya penurunan performa fisik tersebut, maka diperlukan keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud yaitu meliputi kebutuhan jasmani dan rohani.
Adapun prinsi olahraga yang wajib diketahui pada saat berpuasa adalah pemeliharaan tubuh agar tetap sehat dan bugar. Artinya, harus mampu melancarkan aliran darah dan melenturkan otot-otot, jantung lebih aktif, dan zat asam atau oksigen lebih banyak terhirup sebagai proses metabolisme tubuh.
Melakukan aktivitas fisik tambahan atau berolahraga pada saat berpuasa tentu akan memberi tambahan stressor pada tubuh. Melakukan olahraga dengan pola yang sama seperti sebelumnya tanpa memperhitungkan pengaruh puasa pada tubuh justru akan dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Cara yang paling sederhana untuk mengurangi dampak puasa pada saat seseorang berolahraga di bulan Ramadhan adalah dengan memodifikasi program olahraga sesuai dengan pola aktivitas saat berpuasa. Pada saat berpuasa, umat muslim akan mulai berpuasa saat sahur pada pukul 04.30-05.00 WIB hingga saat matahari terbenam pada pukul 17.30-18.00 WIB. Apabila waktu latihan tidak disesuaikan dengan waktu pembatasan asupan makanan dan cairan selama berpuasa, maka latihan yang dilakukan bisa jadi tidak membuat tubuh lebih sehat tetapi justru dapat memberikan gangguan kesehatan.
Waktu latihan adalah aspek yang penting untuk dimodifikasi pada saat berpuasa. Rekomendasi waktu latihan saat berpuasa adalah setelah sahur, sebelum berbuka puasa dan setelah berbuka puasa. Sebelum berolahraga harus memastikan sudah memasukan cairan sekitar 2 liter mulai dari buka sampai dengan mulai olahragaolahraga, hal ini karena tubuh berada dalam status dehidrasi setelah 14 jam puasa. Jaga durasi maksimal olahraga 1,5 jam agar tubuh tidak mengalami overtraining. Tetap menjaga hidrasi minimal minum 1 liter air sampai waktu tidur masuk ke dalam tubuh juga sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, beberapa contoh olahraga dengan intensitas rendah yang dapat dilakukan saat berpuasa adalah dengan jogging 1 putaran stadion, berjalan santai di sore hari, bersepeda, melakukan streaching atau peregangan sebelum tidur, dan lain sebaginya. Kesimpulanya adalah semua olahraga bisa dilakukan saat bulan puasa dengan catatan lakukan degan intensitas yang rendah.
Daftar Pustaka
Jurnal Religion: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya Volume. 1, Nomor 2 Tahun 2023 “ Mengoptimalkan Olahraga dan Kegiatan Fisik untuk Meningkatkan KualitasIbadah”.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 “Perilaku Aktivitas Olahraga Pada Saat Bulan Ramadhan”.
Journal Islamic EducationVolume 1, Nomor 3, Tahun 202 “Pandangan Mahasiswa Terhadapolahraga Di Bulan Ramadhan”
Penulis Artikel : Chusni Asfar
Sebagai : Guru Pendikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga